Jumat, 12 Juni 2015

AWAL BERDIRINYA KERAJAAN CIREBON DI INDONESIA


1. Letak Kerajaan Cirebon Semula Cirebon termasuk dalam daerah kekuasaan kerajaan Sunda Pajajaran, bahkan menjadi salah satu kota pelabuhan kerajaan tersebut (Tim Penulis Nasional Sejarah Indonesia , 2010 : 59 ). Pelabuhan ini sudah ramai dari perahu pedagang-pedagang luar negeri. Pedagang-pedagang itu antara lain dari arab, persi, malaka, cina, dll. Letak Kerajaan Cirebon secara geografis di pesisir pantai pulau Jawa, merupakan mata rantai dalam jalan perdagangan internasional pada waktu itu yang antara lain membentang dari kepulauan Maluku hingga teluk Parsi (jagad pustaka : 2013). Pedagang yang datang dari berbagai pulau bahkan berbagai Negara. Tidak heran heran jika pada wilayah ini menjadi jalur perdagangan yang ramai. Melalui jalan perdagangan dapat mengalir pula arus kebudayaan dan keagamaan, dan konon menurut cerita orang jalan perdagangan itupun memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam di pulau Jawa (jagad pustaka : 2013). Karena banyak pedagang yang datang, salah satunya dari Arab. Pedagang- pedagang dari Arab itu selain datang untuk berdagang, mereka juga menyebarkan Agama Islam.

 2. Awal Mula Berdirinya Kerajaan Cirebon Pada tahun 1302 cirebon mempunyai 3 daerah otonom di bawah kekuasaan kerajaan Pajajaran yang masing-masing di kuasai oleh seorang Mangkubumi (Sulendraningrat , 1978 : 16). 3 daerah otonom itu adalah Singapura atau Mertasinga yang dikepalai oleh Mangkubumi Singapura. Daerah Pesambangan yang dikepalai oleh Ki Ageng Jumajan Jati. Dan Daerah Japura yang dikepalai oleh Ki Ageng Japura. Ketiga daerah otonom tersebut masing-masing mengirimkan upeti setiap tahunnya kepada kerajaan Pajajaran (Sulendraningrat , 1978 : 16). Semula Cirebon termasuk dalam daerah kekuasaan kerajaan Sunda Pajajaran, bahkan menjadi salah satu kota pelabuhan kerajaan tersebut (Tim Penulis Nasional Sejarah Indonesia , 2010 : 59 ). Sekitar tahun 1513 cirebon ini tidak lagi dibawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran, namun sudah di beritakan masuk ke dalam daerah jawa di bawah kekuasaan Kerajaan Demak. Saat itu Cirebon di kuasai oleh Lebe Usa Syarif Hidayatullah atau yang sering di kenal dengan Sunan Gunung Jati telah datang di Cirebon pada tahun 1470. Syarif Hidayatullah datang untuk mengajarka agama Islam. Syarif Hidayatullah mengajarkan agama Islam di Gunung Sembung. Syarif Hidayatullah adalah putra dari wanita asal Galuh, Caruban. Wanita tersebut adalah NhayLara Santang yaitu adik dari Pangeran Cakrabuana pemimpin Cirebon. Syarih Hidayatullah Mengajarkan agama islam ditemanni dengan uaknya Haji Abdullah Iman dan pangeran Cakrabumi atau pangeran Cakrabuana. Haji Abdullah Iman dan Pangeran Cakrabuana sudah lebih dahulu berada atau tinggal di Cirebon. Syarif Hidayatullah menikah dengan Pakung Wati. Pakung Wati adalah putri dari Uaknya. Syarif Hidayatullah menggantikan mertuanya sebagai penguasa Cirebon pada tahun 1479. Setelah menikah dan menjadi penguasa Cirebon, Syarif Hidayatullah membangun atau mendirikan sebuah kraton. Karaton itu diberi nama Kraton Pakung Wati. Kraton Pakung Wati terletak disebalah timur Kraton Sultan Kesepuluhan sekarang ini. Syarif Hidayatullah ini terkenak dengan Gelar Gusuhunan Jati atau sering dikenal dengan Sunan Gunungjati. Syarif Hidayatullah menjadi saleh seorang dari Wali Sanga. Syarif Hidayatullah mendapat Julukan Pandita Ratu sejak ia berfungsi sebagai penyebar Agama Islam di tanah Sunda dan Sebagai Kepala Pemerintahan (Tim Penulis Nasional Sejarah Indonesia , 2010 : 59 ). Semenjak Syarif Hidayatullah menjadi penguasa di Cirebon, Cirebon menghentikan upeti ke pusat Kerajaan Pajajaran di pangkuan. Sejak saat itulah Cirebon menjadi Kerajaan yang dikepalai oleh Syarif Hidayatullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar